Beberapa Pengaruh Stres Terhadap Sistem Pencerna

Jika ada orang yang mengatakan kalau hidupnya tidak pernah stres maka berarti hidupnya sangat bahagia sekali dan hidup seperti inilah yang diinginkan semua orang. Tapi sayangnya kita sudah mengenal stres sejak menjadi siswa dan ini tidak akan meninggalkan kita sampai akhir hidup, tekanan studi, karir, hubungan, pekerjaan, masalah kesehatan, keluarga merupakan alasan penting untuk stres dan banyak lagi alasan lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Ternyata stres mampu memberikan banyak efek negatif untuk kesehatan. Ketika kita merasa stres, hormon stres (kortisol) meningkat. Hal ini mempengaruhi tubuh dan memiliki efek berbahaya.Selain itu stres juga mempengaruhi pencernaan kita. Bagaimana itu terjadi? yuk langsung saja simak ulasannya seperti yang dikutip Boldsky.com berikut:

Stres mengganggu sistem saraf

Sistem saraf pusat tubuh manusia mengontrol proses pencernaan. Jika begitu banyak stres, maka sistem saraf pusat menghentikan aliran darah dan menyebabkan kontraksi otot, yang menghambat pencernaan.

Stres melemahkan pencernaan

Saat sedang stres, tubuh bekerja dengan mode serangan yang mengurangi sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jadi, jika kita makan saat tingkat stres yang tinggi, hal itu mempengaruhi metabolisme..

Stres menghentikan pencernaan

Setelah dimakan, makanan tinggal di dalam sistem pencernaan untuk waktu tertentu. tubuh mendapatkan nutrisi dari itu dan sisanya menjadi limbah. Jika makan saat Anda sedang stres, proses pencernaan berhenti bekerja. Hal ini menyebabkan sembelit yang juga merupakan alasan kembung, obesitas, gas, sakit perut dan obesitas.

Jantung terbakar

Menurut penelitian medis, mulas adalah salah satu masalah umum. Sementara terlalu banyak tentang sesuatu yang stres, sphincter menutup kerongkongan untuk berpindah dari perut kejang. Dengan demikian, asam lambung masuk dalam esofagus dan menyebabkan jantung terbakar.

Melemahkan sistem kekebalan tubuh

sekitar 70% dari kekebalan tubuh disimpan dalam usus. Usus merupakan rumah bakteri baik dan buruk. bakteri baik menjaga fungsi tubuh dan otak. Saat stres, reaksi kimia menghancurkan bakteri baik dan membuat sistem kekebalan lemah.