Home / News / Bantaeng ‘Singapura Mini’ di ujung Sulawesi

Bantaeng ‘Singapura Mini’ di ujung Sulawesi

Brigade Siaga Bencana - Bupati OKI- IskandarDari Makassar, perjalanan menuju Bantaeng ditempuh lewat darat. Bila lalu lintas bersahabat, perjalanan darat sejauh 120 kilometer dari Makassar-Bantaeng bisa ditempuh 3 jam. Jika terjebak macet jelang Makassar-Gowa, maka perlu tambahan waktu sekitar 1 jam lagi.
Perjalanan via darat menuju Bantaeng harus melewati empat kabupaten/kota, yaitu Makassar-Gowa-Takalar-Jeneponto. Sepanjang perjalanan sekitar 120 km itu, pemandangan kanan dan kiri tampak kering. Hamparan sawah yang kering tak ditanami, tanaman jagung yang mati, dan rumput-rumput yang tak hijau lagi. Di beberapa titik, jalan juga rusak.
Namun, memasuki kabupaten Bantaeng, pemandangan tampak beda. Hamparan sawah terlihat menghijau dengan tanaman padi, pepohonan terlihat di mana-mana, dan pantai yang terlihat indah. Jalannya juga mulus beraspal hotmix dengan di samping kanan-kiri berdiri pohon-pohon terembesi yang membuat teduh.
Jalan itu juga dilengkapi dengan trotoar untuk memanjakan pejalan kaki. Ada juga jalur khusus becak. Jalanan tampak bersih, tak ada sampah yang berserakan. Di jalanan itu juga tidak terlihat spanduk-spanduk atau billboard yang mengganggu keindahan kota.
Mengapa sawah-sawah di Bantaeng bisa hijau dengan tanaman padi, padahal sawah ini sawah tadah hujan? Sebab, Bupati Nurdin Abdullah memang selalu mengaplikasikan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangannya. Dia tahu di sawah tadah hujan harus menanam padi jenis apa dan dia sangat paham teknologinya.
Dari sejumlah keberhasilan Bantaeng, kesuksesan dalam bidang pertanian paling menonjol. Di Bantaeng, ada kebun stroberi, ada kebun apel Malang, ada pusat pembibitan/pembenihan, ada peternakan sapi, ada juga pabrik pupuk. Bantaeng juga surplus padi 21 persen, sehingga Bupati Nurdin mendapat penghargaan dari Presiden SBY.
Kedatangan kami di Kabupaten dengan julukan Bota Tua (kota tua) ini dalam rangka melaunching aplikasi menanam pohon See forest di Kabupaten ini. mengingat Bupati OKI, Iskandar, SE dan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah di daulatan selaku pembina komunitas pecinta lingkungan see forest karena perhatian dua kepala daerah ini terhadap lingkungan dan pembangunan lestari. selain itu, kedatangan kami kesini juga untuk melihat langsung pelayanan publik di Kabupaten yang ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten terbaik di Indonesia di tahun 2014 ini oleh Pemerintah Pusat.
Dibawah kepemimpinan Prof. DR. Nurdin Abdullah, M. Agr Bantaeng atau dulu dikenal dengan bota tua (kota tua) memang menjadi salah satu Kabupaten terdepan di Indonesia saat ini. Dulu, Bantaeng masuk 169 daerah tertinggal. Persoalan paling mendasar adalah infrastruktur. di pelosok, jalanannya buruk sekali. Semangat masyarakat untuk memacu pertanian selalu dihantui akses jalan. Lalu, masalah air dan serangan hama. Ada 700 hektare lahan sawah di Bantaeng kena tungro, belum saatnya berbuah sudah merah. Itu pemandangan yang hampir sama di berbagai desa.
Dulu tingkat kematian ibu juga paling tinggi, juga angka kematian akibat penyakit lingkungan dan persoalan gizi buruk. Ini semua terjadi karena lambatnya penanganan penyakit. Pemahaman masyarakat akan kesehatan juga masih minim.
Kemudian Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah menggagas emergency service dengan ambulans yang mobile. Yang disebut Brigade Siaga Bencana (BSB) yang mengadopsi pelayanan publik di Jepang bahkan negara-negara maju seperti Amerika yang memiliki 911 (Nine One One) yang siap siaga melayani masyarakat hingga 24 jam.
Di sana ada 3 unit damkar senilai 20 Milyar per unitnya bantuan Toyota Jepang, super ambulans yang mampu melayani persalinan mobile, dinas sosial, serta petugas terlatih yang siap melayani masyarakat dengan cepat kalau ada panggilan. Meminta pelayana juga sangat mudah cukup dengan menelpon 313 petugas akan datang dengan respon time hanya 20 menit dari panggilan.
Semua armada terbaik ini didapat Nurdin melalui dana hibah dari koleganya di Jepang. Kebetulan Nurdin menyelesaikan program doktoralnya di Jepang. Melalui jaringannya di Jepang banyak investasi ditanam orang Jepang di Bantaeng.
Setelah ada BSB kini angka kematian ibu melahirkan menjadi nol. Tak ada lagi ibu meninggal karena melahirkan, sebaliknya dalam setahun ada 60 orang yang melahirkan dalam ambulans. “Ternyata itu penyebabnya, faktor kecepatan. Kita punya respons time 20 menit dari panggilan. Kekuatan armada kami ada delapan dan akan membangun tiga stasiun lagi” ungkap Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah
Berbagai pengadaan fasilitas layanan masyarakat di Bantaeng lebih banyak didukung oleh pihak ketiga dan bukan dari APBD. Dana APBD menurut Nurdin hanya cukup untuk makan dan program pemberdayaan.
“APBD Bantaeng terbilang yang terkecil se-Sulawesi Selatan. Awalnya Rp 281 miliar pada 2008, sekarang meningkat sekitar Rp 650 miliar, tapi ini tetap paling kecil. Jadi, untuk fasilitas umum, saya harus nyari. Pokoknya yang penting kan halal. Hasilnya pun kami bisa membantu daerah lain seperti Kabupaten Gudung Kidul, Parepare, Pinrang. Makassar sebentar lagi kita bantu untuk skylift damkar. Kalau dibeli itu bisa hampir Rp 20 miliar” tutur Nurdin menceritakan
Disektor Pendidikan Kabupaten Bantaeng juga sudah gratiskan untuk semua hingga SMA. Di Bantaeng siswa-siswanya didorong agar mereka belajar keluar negeri melalui program beasiswa yang disiapkan pemerintah pusat maupun daerah. Untuk itu, Pemeritah setempat menggiatkan pendidikan bahasa asing bahkan melalui APBD dianggarkan untuk peningkatan bahasa.
“Jadi siapa pun yang mau memperbaiki bahasanya akan kita dibiayai. Les bahasa gratis, anak-anak SD kita sudah mulai bisa berbahasa Inggris” tutur Nurdin.
Disektor Pariwisata Bantaeng kini sudah menjadi tempat persinggahan karena pemerintah setempat sedang menggiatkan sektor pariwisata. Bantaeng memang dianugerahi alam yang eksotis di darat mereka memiliki pegunungan dengan air terjunnya dan dilaut garis-garis pantainya panjang. Salah satu yang sedang booming sekarang adalah Pantai Marina yang dulu hanya alang-alang kini menjadi kawasan ekowisata. Disana ada perkebunan staberry, anggur dan buah-buahan yang lengkap, disana juga ada pengembang biakan ikan. Selain beristirahat di cotage, pengunjung dapat melihat-lihat kebun dan memancing.
Nurdin membangun kawasan ini dengan sistem yang terintegrasi. Semua SKPD di Bantaeng bersatu padu membangun kawasan ini. PU bertanggung jawab membangun jalannya, Dinas Pariwisata untuk gazebonya, Dinas Perikanan bertanggung jawab pada tempat mancingnya, untuk sosial kita bikin BLK. Ini menjadi salah satu ikon dan destinasi unggulan di Sulsel.
Pertanian menjadi kontributor terbesar untuk PAD Bantaeng. Orang Bantaeng cenderung tidak ingin menjadi pegawai negeri karena dengan pertanian akan lebih menguntungkan. Dengan menanam bawang yang harganya Rp 10 ribu per kilogram, jika panen 10 ton bisa sampai 100 juta, itu dalam waktu tiga bulan.
Ini terkait perhatian Pemerintah setempat terhadap petani. Petani di Bantaeng sudah melakukan pembibitan benih sendiri. Bawang, kentang, jagung, pupuk kita sudah sediakan. Air untuk instalasi ke kebun-kebun juga baik sehingga kebutuhan air bisa diatur sepanjang tahun.
“Dulu, di dataran rendah, mereka tanam jagung jual jagung. Sekarang, jual benih. Dulu jagung dijual satu kilo hanya Rp 2.000, sekarang jual benih bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Padi juga begitu, kita sudah jual benih padi. Produksi benih mencapai lima ton dan ini benih unggulan semua” pungkas Nurdin.
Nurdin Abdullah sedang fokus membenahi infrastruktur di Kabupaten ini supaya perekonomian terus bergerak. Ia berharap ke depan Bantaeng menjadi kawasan industri, Bantaeng akan ada taman, utilitas, administrasi office, progress manufacture, metallurgy plat zone. Bantaeng akan menjadi kota benih berbasis teknologi, ini yang akan menjadi ikon.
Ia berharap kelak kota ini akan bisa jadi Singapura mini di ujung Sulawesi kabupaten kecil, penduduk tidak besar tapi dengan pendapatan yang besar

x

Check Also

Pj Bupati OKI Ajak ASN Tingkatkan Disiplin Kinerja Pasca Libur Lebaran

Pj Bupati Ogan Komering Ilir, Asmar Wijaya kembali mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan ...

Powered by themekiller.com anime4online.com animextoon.com apk4phone.com tengag.com moviekillers.com