Acara arak araan midan merupakan adat Kayuagung sejak abad ke – 17 silam, hingga kini adat midang tetap terus terjaga kelestariannya. Umtuk masyarakat yang datang kekayuagung pada saat lebaran tidaklah lenglap bila belum menyaksikan tradisi midang arak araan pengantin yang mengelilingi sembilan kelurahan atau morge. Tradisi ini berawal abad ke-17. dari perseteruan dua keluarga saat mau menikahkan anak mereka. Sang ...
Read More »Midang Tahun 2015 ini Akan Lebih Meriah
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir memastikan acara midang pada lebaran ini akan lebih meriah karena tidak hanya diikuti oleh 9 marga (morge siwe) yang ada di Kayuagung, midang tahun ini juga diikuti oleh paguyuban yang ada di Kabupaten OKI antara lain persatuan masyarakat Padang, Batak, Reog Ponorogo, Bali juga etnis china melalui Barongsainya. Tidak hanya itu, bahkan warga Kayuagung yang ...
Read More »Menghidupkan Kebudayaan Tepian Sungai
Ada yang berbeda kini di Pelataran Pasar Kodomongan Kayuagung. Pasar yang selama ini sepi aktivitas jual beli kini disulap menjadi panggung musik. Sebuah panggung kecil dan beberapa tenda dididirikan. Sejumlah anak muda terlihat piawai memainkan alat musik dan berdendang diikuti warga yang hadir. Hiburan ini menjadi daya tarik tersendiri di kawasan pasar kodomongan kelurahan Kota Raya Kayuaugung, setiap Sabtu malam. Lokasi itu kini menjadi tempat favorit ...
Read More »Pemakaian Bahasa di Kayuagung
Kecamatan Kota Kayuagung terdiri atas 11 kelurahan ; yaitu Kelurahan Kayuagung (asli ), Perigi, Kutaraya, Kedaton, Sukadana, Mangunjaya, Sidakerda, jua-jua, Cintaraja, dan Tanjung Rancing, Serta 14 desa ; yaitu Desa Bulu Cawang, Lubuk Dalam, Banding Anyar, Anyar, Muara Baru, Kijang Ulu,Celika, Tanjung Menang. Bagian tersebut penutur Bahasa Kayuagung berada di wilayah Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera ...
Read More »GOR Perahu Kajang, Memoar Kejayaan Peradaban Sungai
KAYUAGUNG RADIO – Cerita tentangkeakraban masyarakat Ogan Komering Ilir, Kayuagung khususnya dengan sungai telah lama terdengar. Kedekatan mereka pada arus sungai menjadikan perahu tak ubahnya adalah rumah. Konon, mereka jarang menjejak daratan. Mereka merasa lebih nyaman mengayuh perahu di sungai dan cepat letih jika berjalan di daratan. Yosa Rizal, S. Pd budayawan Ogan Komering Ilir mengatakan Perahu kajang khas dari daerah Kayu Agung, ...
Read More »Pantun Radio (Bahasa Daerah) 4 – Nok Solmah WTTTTTTTT
Diatas genting ade duet selawe Rupenye yang naroknya Roma iramah Paling enak nyantekgawe Bawa radio dengoke nok solmah Makan pempek pempek lekesan Belinyo diindralayo Nyantekgawe kalu dak nak bosan Dengerin kayuagung radio Matahari mulai menyengat Dak mungkin hujan rintik –rintik Obmm kalu nyantekgawe nk semangat Dengerin nok solmah cantik Hinggap didinding laba – ...
Read More »Pantun Radio (Bahasa Daerah) 3 – Nok Solmah WTTTTTTTT
Buat pempek hari minggu Dijual dak laku- laku Tanggal 16 april ditunggu – tunggu Karena itu hari ulang tahun ku Hari ini saya bahagia Karen Hari ini saya ulang tahun Semoga dengan bertambah usia bertambah pula sikap kedewasaan Pergi ke masjid pake kopiah Kopiahnya berwarna belang – belang hari ulang tahun bukan untuk poyah – poyah tapi merenung ...
Read More »Pantun Radio (Bahasa Daerah) 2 – Nok Solmah WTTTTTTTT
Janganlah melantarkan anak yatim piatu Kagek kito beduso Askm wr wabarokatu Obmm ck biaso malam minggu direwangi kito beduo Beli buah dimuara telang Tapi ngapo rasonyo asin Hati siapo yang dak bimbang Malam minggu kekasih hati ngapel orang lain Ade spu-sapu lidi Ikatnya lepas dipongot mane kite nak jadi Asek datang uang tue mu merengot Sungguh indah ...
Read More »Pantun Radio (Bahasa Daerah) – Nok Solmah WTTTTTTTTT
Kepasar tanjung batu Kesana dengan kakak Askum wr wabarokatu OBMM sue kabar pagi ikak Lemak nian makan timun Sebelom dimakan ditapani kantong plastik Obmm dari pada duduk melamun Mending dengerin nok solmah yang cantik. Perahu lahat kajang mengkuang Idakla masuk palembang lagi Jang mat jahat jangan di buang Idaklah masuk bilangan lagi Minum air abes segelas Air ...
Read More »Wisata OKI Rumah Seratus Tiang
KAYUAGUNG RADIO – (Rumah dengan Seratus Tiang Penyangga) Berawal dari Pangeran Rejed suku Rambang yang merantau ke Komering meminangkan putranya seorang puteri dari suku Kayuagung. Dalam adat suku Kayuagung, apabila ingin meminang seorang puterinya harus menempatkan putri pada tempat yang layak. Orang tua Putri yaitu Pangeran Ismail meminta Pangeran Rejed untuk membangunrumah besar yang dibangun dari kayu besi (onglen) dengan tiangnya ...
Read More »