Home / Info / Antisipasi Lonjakan Inflasi Ramadhan, Pemda OKI Gunakan Data Akurat

Antisipasi Lonjakan Inflasi Ramadhan, Pemda OKI Gunakan Data Akurat

Anugrahani Prasetyowati, S.ST, M.Si Kepala BPS Kabupaten OKI

 

Inflasi, merupakan isu strategis sebagai salah satu indikator perekonomian suatu

wilayah yang menunjukkan perubahan harga barang dan jasa. Banyak sekali

manfaat yang didapatkan oleh suatu wilayah yang mempunyai indikator ini. Misalnya

sebagai faktor koreksi keterlibatan harga dalam penghitungan beberapa indikator

strategis seperti UMR, garis kemiskinan, gini ratio, pertumbuhan ekonomi, dll. Selain

itu juga, inflasi sendiri menjadi indikator yang secara nasional ditargetkan untuk

terjaga stabilitasnya. Untuk tahun 2024 misalnya, Menko Bidang Perekonomian,

Airlangga Hartarto dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM

TPIP) 2024 pada 29 Januari 2024 yang lalu, menyatakan bahwa sasaran inflasi

2024 ditargetkan sebesar 2,5 persen dengan deviasi sebesar 1 persen, sesuai

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2021.

Mulai tahun 2024, Kabupaten OKI merupakan salah satu dari 150 kabupaten kota di

Indonesia yg menghitung inflasi berdasarkan laju pergerakan indeks harga

konsumen (IHK). IHK dihitung berdasarkan pada basket komoditas hasil Survei

Biaya Hidup (SBH 2022) melalui Survei Harga Konsumen. Rilis inflasi Kabupaten

OKI secara perdana, pada 1 Februari 2024 yang lalu berdasarkan data yg telah

dihitung oleh BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan bahwa pada bulan Januari

2024 di Kabupaten OKI terjadi deflasi atau terjadi penurunan harga secara month to

month (m to m) dibandingkan dengan harga di bulan desember 2023. Dibandingkan

dengan kondisi pada Januari 2023 yang lalu, inflasi year on year (yoy) di Kabupaten

OKI adalah sebesar 4,92 persen.

Sejak awal, pemerintah Kabupaten OKI sangat serius menyikapi angka inflasi yoy

yang hampir mencapai lima persen ini. Berbagai macam program kebijakan baik

kebijakan yang bersifat keharusan se-Sumatera Selatan yang dicanangkan oleh

bapak PJ Gubernur Sumsel, maupun kebijakan lokal yang merupakan kebijakan

yang digagas oleh Bapak PJ Bupati OKI diluncurkan untuk meredam laju inflasi di

 

Kabupaten OKI. Salah satu kebijakan PJ Bupati OKI, Bapak Asmar Wijaya dalam

keseriusannya terkait angka inflasi ini adalah melibatkan BPS Kabupaten OKI

sebagai narasumber di dalam pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) yang

diselenggarakan setiap bulan setelah rilis berlangsung, dan juga pada setiap

pertengahan bulan untuk mengetahui perkembangan harga pasar beberapa

komoditas penting utamanya yang mempunyai bobot tertinggi sebagai komoditas

yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat OKI.

Memasuki bulan kedua, selama bulan Februari 2024 kembali OKI mengalami deflasi

secara m to m dan sedikit mengalami perlambatan inflasi yoy dibandingkan bulan

Januari yaitu sebesar 4,60 persen, dibandingkan Februari 2023 yang lalu. Berpijak

pada data perkembangan harga pasar untuk beberapa komoditas penting yang

mengalami perubahan harga, Pemerintah Kabupaten OKI menindaklanjuti hasil FGD

dengan melakukan berbagai macam kebijakan.

Dalam implementasi ”Strategi 4K” sebagai strategi yang telah disepakati oleh

Pemerintah Indonesia, Pemerintah Kabupaten OKI juga melakukan berbagai upaya

untuk dapat menekan laju inflasi yang terjadi di Kabupaten OKI. Didalam

penerapannya, untuk strategi pertama yaitu ”Keterjangkauan Harga”, kebijakan

umum seperti yang telah dilakukan oleh hampir seluruh kabupaten kota di Indonesia

yaitu operasi pasar murah, dilakukan sebanyak 3 kali seminggu yaitu pada hari

Senin, Selasa, dan Kamis setiap minggunya di berbagai tempat di wilayah

Kabupaten OKI. Ada 2 inovasi yaitu Program PERJAKA (Perusahaan Jaga

Keterjangkauan Harga) dan program BISMILAH (BAZNAS Isi Sembako Melalui

Amal Ibadah) yang merupakan langkah kongkret dalam pelaksanaan menjaga

keterjangkauan harga. Komoditas-komoditas penting yang di-supply pada operasi

pasar murah ini adalah komoditas yang mengalami kenaikan harga pada

perkembangan harga pasar yang disampaikan oleh BPS Kabupaten OKI dalam

pelaksanaan FGD terkait inflasi yang diselenggarakan setiap bulannya oleh Dinas

Perdagangan Kabupaten OKI. Bahkan Selama Bulan Ramadhan dan sampai

menjelang lebaran, operasi pasar murah juga dilakukan hampir setiap harinya

dengan cakupan wilayah yang lebih luas di berbagai kecamatan di Kabupaten OKI.

Penerapan Strategi 4K yang kedua, yaitu ”Ketersediaan Pasokan” dilakukan dengan

langkah SAMPAN (Satuan Pengaman Pangan), dimana kegiatan ini adalah kegiatan

yang dilakukan secara berkala di dalam monitoring harga yaitu dengan sidak pasar

yang melibatkan seluruh stakeholder termasuk di dalamnya adalah BPS dan juga

Bulog. Program lainnya dalam menjaga ketersediaan pasokan diantaranya adalah

Kerjasama Daerah melalui KIPASMU KANDA (Ketersediaan Pasokan Melalui

Kerjasama Antar Daerah), diantaranya telah dilakukan kerjasama Perumda Bende

Seguguk dg PT. Pringsewu Jaya Sejahtera Kab. Pringsewu Lampung, dan Proses

MoU antara Bupati OKI dengan Bupati Brebes dan Wako Pagar Alam yang masih

berproses, serta dengan kabupaten terdekat yaitu Kabupaten Ogan Ilir. Gerakan

BALAP BECAK (Bantuan Langsung Percepatan BerTanam Cabe Serentak) yang

digagas oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan, Gerakan

CAMAT PKK (Cabe Tomat PKK) yang serentak didukung oleh ibu-ibu PKK se-

Kabupaten OKI, pemantauan harga melalui aplikasi MIDANG (Monitoring Komoditas

Dagang) dan Peresmian Toko TPID GERAI JAM SEMBAKO (Gerakan Atasi Inflasi

 

Jual Murah Sembako). Data kebutuhan untuk pasokan per komoditi, yang digunakan

sebagai dasar berbagai gerakan ini menggunakan olahan data konsumsi dari data

SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilakukan oleh BPS.

Di dalam ”Menjaga Kelancaran Distribusi” sebagai penerapan Strategi 4K yang

ketiga, Pemerintah Kabupaten OKI melakukan gerakan ARTIS (Angkutan Gratis).

Untuk menjaga kelancaran distribusi beberapa komoditas penting, pembangunan

infrastruktur di berbagai wilayah di dalam Kabupaten OKI, yang merupakan wilayah

terluas di Sumatera Selatan, juga perlu ditingkatkan agar konektivitas dan

kelancaran distribusi dapat semakin lancar sehingga dapat mengurangi cost di

dalam penetapan harga komoditas. Beberapa pembangunan jalan yang

menghubungkan antardesa dengan ibu kota kecamatan juga perlu dianggarkan

karena sarana jalan ini merupakan sarana terpenting di dalam menjaga kelancaran

distribusi ini.

Untuk mendukung strategi 4K yang ke 4, yaitu ”Komunikasi Efektif”, Pemda OKI

Rutin Menggelar FGD, dan telah melakukan Sosialisasi ”Belanja Bijak, Hindari Panic

Buying, Food Waste” melalui berbagai kanal media. Salah satu manfaat dari FGD

sebagai langkah ”Komunikasi Efektif” di antara seluruh stakeholder yang peduli

tentang inflasi adalah sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan tentang apa itu

inflasi, bagaimana cara menghitung inflasi, apa manfaat inflasi dan juga apa yang

dapat dilakukan untuk mengendalikan inflasi. Dengan data yang disajikan dalam

FGD, seluruh stakeholder dapat memahami arti pentingnya inflasi bagi

perekonomian di Kabupaten OKI.

Berdasarkan hasil rilis Inflasi OKI pada tanggal 1 April 2024 yang dilakukan oleh

BPS, inflasi di Kabupaten OKI adalah sebesar 0,05 persen (m to m) merupakan

prestasi yang sangat baik bagi pemerintah OKI di dalam mengupayakan

terkendalinya inflasi di Kabupaten OKI. Jika kita bandingkan momen Ramadhan

menjelang lebaran yang terjadi pada tahun 2023 kemarin, inflasi OKI di bulan April

2023 (karena Ramadhan dimulai tanggal 25 Maret 2023) adalah sebesar 1,42

persen. Biasanya memang inflasi yang terjadi selama bulan Ramadhan menjelang

lebaran hari raya Idul Fitri berkisar mencapai 0,5-1,5 persen secara month to month,

namun adanya berbagai gerakan dan juga kepedulian seluruh stakeholder sehingga

Pemerintah OKI dapat menekan laju inflasi hingga hampir mendekati nol persen. Hal

ini menunjukkan bahwa program dan gerakan yang dilakukan pemerintah

Kabupaten OKI dinilai sangat efektif dan efisien. Secara yoy, inflasi di bulan Maret

2024 juga mengalami perlambatan yaitu sebesar 4,56 persen dibandingkan dengan

harga Maret 2023 dari inflasi yoy Februari yang lalu sebesar 4,60 persen. Beberapa

komoditas penting yang harus terus dijaga pasokan dan distribusinya hingga lebaran

dan pasca lebaran nanti antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, pempek,

minyak goreng, bawang putih, ayam hidup, dan nanas. Beberapa komoditas ini

adalah komoditas yang mempunyai bobot tertinggi di dalam andil inflasi selama

bulan Maret 2024.

Dengan menggunakan data yang akurat, BPS sebagai penyedia data untuk

perencanaan dan monitoring evaluasi pembangunan nasional berharap agar apa

yang telah dipotret atau dihitung oleh BPS, dapat menjadi dasar untuk pemerintah

 

melakukan berbagai kebijakan sehingga kebijakan yang dilakukan dapat lebih tepat

sasaran dan lebih efektif menyentuh masyarakat hingga dapat dirasakan

kebermanfaatannya secara berkelanjutan. Ke depan, diharapkan Pemerintah

Kabupaten OKI dan stakeholder terkait terus memperkuat sinergi di dalam upaya

menjaga inflasi agar dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat sebagai

bagian dari pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi di Kabupaten OKI. Data

Akurat, Inflasi Terjaga.

x

Check Also

Semarak HUT RI ke-79, IKA SMP PGRI 3 Palembang Angkatan 79-90 Gelar 8 Lomba Meriah

Palembang – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-79, Ikatan Keluarga ...

Powered by themekiller.com anime4online.com animextoon.com apk4phone.com tengag.com moviekillers.com